MEMELIHARA KASIH PERSAUDARAAN SEPANJANG MATALOKO – BAJAWA
Setelah merayakan Ulang Tahun ke-95 Seminari St. Yohanes Berchmans Todabelu-Mataloko dan Pencanangan Menuju 100 Tahun Seminari Tertua di Nusa Tenggara ini (Minggu, 15/9/2024), Uskup Agung Ende, Mgr. Paulus Budi Kleden, SVD, bertolak ke Rumah Kevikepan Bajawa. Sesuai agenda, Mgr. Budi harus memimpin ekaristi di gereja MBC Bajawa (Senin, 16/9/2024), mengawali kunjungan perdananya ke Kevikepan Bajawa.

Dari Mataloko, Mgr. Budi dijemput oleh rombongan di bawah koordinasi Ketua Panitia dan Seksi Penjemputan. Puluhan kendaraan yang dipimpin petugas keamanan dari Polres Ngada berarak pelan dan tertib.
Normalnya, Mataloko-Bajawa hanya ditempuh dalam waktu tidak lebih dari satu jam. Namun, perjalanan rombongan Mgr. Budi menghabiskan waktu hampir tiga jam. Tidak ada alasan lain, satu-satunya alasan ialah Mgr. Budi mesti memelihara kasih persaudaraan yang menjadi moto tahbisannya sebagai Uskup Agung Ende.

Kasih persaudaraan itu Mgr. Budi tunjukkan mulai dari cabang SMP Kartini Mataloko sampai Tanalodu Bajawa. Umat yang berdiri di pinggir jalan, disapanya dengan penuh kasih. Tidak hanya melambaikan tangan, mobil yang ditumpangi Mgr. Budi mesti terus berhenti karena umat ingin berjabatan tangan dan mendapat berkat.

Kejadian menarik terjadi di depan SMA Negeri 1 Golewa. Seorang bapak tua bertongkat berdiri sendirian di pinggir jalan. Mgr. Budi turun, menyapa, memeluk, dan memberi berkat. Sungguh, wujud kasih persaudaraan yang sangat nyata.

Di Bosiko-Boua, anak-anak SD yang membentuk pagar betis melambaikan tangan dengan bahagia. Begitu pula di Ngalisabu, bendera putih-kuning turut dikibarkan generasi masa depan Gereja ini, menyambut gembalanya.
“Wala, untung hanya dari Mataloko ke Bajawa. Kalau dari Ende, bisa-bisa satu minggu baru kita tiba!”, ungkap seorang siswa SMAS Regina Pacis Bajawa yang turut ambil bagian dalam menjemput Mgr. Budi.

Dalam perjalanan dari Mataloko ke Bajawa, Mgr. Budi benar-benar menunjukkan kasih persaudaraan. Umat yang disapa, betul-betul merasakannya. ***(RLM)
