BERITAPAROKI

“REBA LANGA 2025: PERAYAAN SYUKUR YANG MENGUATKAN PERSAUDARAAN DAN WARISAN BUDAYA DI NGADA”

BAJAWA, MediaKAE.net – Perayaan syukur pembukaan Upacara Adat Reba Langa 2025 berlangsung dengan meriah di Kampung Bomuzi, Desa Bomari, Kecamatan Bajawa, Kabupaten Ngada, pada Rabu (15/1/2025). Perayaan ini dipimpin langsung oleh Uskup Agung Ende, Mgr. Paulus Budi Kleden, SVD, yang memimpin misa pembukaan sebagai ungkapan syukur kepada Tuhan atas rahmat kehidupan dan persaudaraan.

Dalam kotbahnya, Uskup Budi Kleden menegaskan bahwa Reba Langa adalah momen penting untuk merayakan persatuan, khususnya bagi masyarakat Langa yang datang dari berbagai tempat untuk kembali ke kampung halaman mereka. “Kehadiran semua orang dalam perayaan ini adalah wujud syukur atas rahmat persaudaraan dan kehidupan yang Tuhan berikan,” ungkapnya.

Uskup Budi Kleden juga menekankan nilai-nilai solidaritas dan kepedulian dalam perayaan Reba. Ia mengingatkan pentingnya memberikan perhatian kepada mereka yang tertindas dan membutuhkan bantuan. “Pesta Reba adalah kesempatan untuk memberikan tumpangan dan perhatian kepada mereka yang terpinggirkan oleh kesewenang-wenangan,” katanya.

Selain itu, Uskup Budi juga menggarisbawahi pentingnya komitmen terhadap sakramen perkawinan dan perlindungan keluarga Katolik dari godaan materialisme. Ia mengingatkan bahwa obsesi pada uang dapat merusak nilai-nilai kehidupan dan berdampak buruk bagi generasi mendatang.

Tema perayaan Reba Langa 2025, “Tingkatkan Kasih Persaudaraan dalam Hidup Berkeluarga dan Komunitas”, diharapkan menjadi pengingat akan pentingnya mempererat ikatan persaudaraan dalam keluarga dan komunitas. “Rahmat Tuhan yang membebaskan harus disyukuri. Tidak ada persaudaraan tanpa pengorbanan, dan tidak ada pengorbanan tanpa kerelaan untuk memberi dan mengalah,” tambah Uskup Budi.

Pada kesempatan tersebut, Uskup Budi juga memperkenalkan fokus pastoral Keuskupan Agung Ende pada tahun 2025, yaitu sebagai Tahun KUB Ramah Anak, yang melanjutkan program KUB Peduli Ibu Hamil. Ia menekankan bahwa kehidupan sejak awal, saat seorang janin dikandung dalam rahim ibu, adalah sesuatu yang kudus dan perlu dijaga.

Turut hadir mendampingi Uskup Agung Ende dalam perayaan ini adalah Vikep Bajawa RD Gabriel Idrus, Pastor Paroki Langa RD Daniel Aka, serta beberapa imam asal Paroki Langa, termasuk RD Rofinus Neto Wuli dan RP Leonardus Djawa.

Upacara adat Reba Langa, yang menjadi bagian dari tradisi masyarakat Ngada, tidak hanya menjadi momen untuk melestarikan budaya, tetapi juga untuk memperkuat iman dan persaudaraan di tengah masyarakat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *